Sebanyak 38 tim Divisi III di bawah naungan Persijap akan
berkompetisi mulai hari ini di Stadion Kamal Djunaidi. Selama lebih
kurang sebulan mereka bersaing menjadi yang terbaik. Kompetisi itu
digelar rutin tiap tahun, dan sudah dua musim ini pemain yang boleh
tampil maksimal berusia 21 tahun dan penduduk Jepara.
Ketua
Penyelenggara Kompetisi Divisi III Tafrichan mengatakan, kompetisi ini
digelar sebagai rentetan dari kompetisi yang baru saja berakhir, Liga
Yazz Tea U-19 yang diikuti 32 tim dari seluruh Jepara.
”Jika Liga
U-19 muara jangka pendeknya untuk pembentukan tim Porprov, maka Divisi
III dengan usia maksimal 21 tahun ini di antaranya untuk membina
sekaligus menyeleksi bibit-bibit muda Persijap,” kata Tafrichan,
kemarin.
Kompetisi itu akan dibuka hari ini pukul 14.00 di Kamal
Djunaidi oleh Ketua Pengcab PSSI Jepara Ahmad Marzuki, dan dihadiri
perwakikan dari 38 tim. Kompetisi itu akan rampung pada akhir Juli, dan
laga finalnya akan digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini.
Tafrichan
menjelaskan, pihak penyelenggara menyeleksi dengan ketat persyaratan
pemain yang akan tampil, terutama masalah usia dan harus penduduk
Jepara. Itu karena muara dari kompetisi itu untuk pembinaan
pemain-pemain lokal.
”Kami sudah melakukan screening secara
ketat, dan persoalan-persoalan yang timbul bisa teratasi. Jika terbukti
ada pemain yang di luar persyaratan yang ditentukan, maka sanksinya tim
terkait bisa didiskualifikasi atau didegradasi” tegasnya. Setelah tim
Divisi III, rencananya juga akan digelar kompetisi Divisi II dan Divisi I
usai Lebaran nanti.
Selasa, 05 Juli 2011
Senin, 04 Juli 2011
Kenari Star FC Juara Divisi 1
Tim Kenari Star Purwogondo menjuarai Liga Yazz Tea U-19, setelah
di partai final menang adu penalti 3-1 atas juara bertahan Ababiel
Demangan di Stadion Gelora Bumi Kartini, Sabtu sore (2/7).
Gelar itu yang pertama buat Kenari Star dalam liga yang digelar Pengcab PSSI dalam tiga tahun terakhir.
’’Kami bangga atas kinerja anak-anak sore ini (kemarin-Red). Kami menjadi juara dalam pertandingan final yang tidak mudah, tetapi berakhir manis,’’ kata Edi Kadarisman, pelatih Kenari Star setelah laga usai.
Kenari Star menerima piala bergilir Liga Yazz Tea U-19 yang diserahkan oleh Ketua KONI Jepara Ali Irfan Mukhtar. Hadir pula Direktur Utama CV Jeparaz Tirta Mulia, Samsul Arifin, selaku sponsor.
Kemenangan Kenari Star ditentukan melalui adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2 pada waktu normal. Kenari Star unggul 2-0 lebih dulu di babak pertama melalui gol yang diborong oleh M Farikhin menit 11 dan 19 dengan cara hampir sama.
Mendominasi Dua gol itu lahir setelah Farikhin melewati dua bek lawan, lalu dari luar kotak penalti dan melepas tembakan lambung melewati kiper
Ababiel, Johan Sidik. Farikhin nyaris mencetak gol ketiga ketika tendangannya diblok pemain belakang Ababiel, Rizalul Mahbubi, dengan tangan.
Kenari Star memperoleh hadiah penalti, namun gagal diselesaikan Bukhori yang menjadi eksekutor. Tendangannya ditepis Johan Sidik.
Tim juara yang meraih kemenangan pada semua pertandingan sepanjang liga digelar mendominasi permainan babak pertama. Pada babak kedua, Ababiel mengambil alih kendali.
Mereka menekan lewat lini tengah.
Pada menit 49 Ababiel memperkecil ketinggalan melalui M Kholik. Mereka menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui tandukan Untung Setyo. Kedua tim tak menambah gol hingga waktu normal usai.
Pemenang langsung ditentukan lewat adu penalti. Tiga algojo Kenari Star sukses, sedangkan kubu Ababiel dari empat tembakan hanya satu yang berbuah gol.
Tahun lalu, ketika liga itu mempertandingkan usia di bawah 17 tahun, Ababiel meraih juara setelah di final mengalahkan Kenari Star, juga lewat adu penalti. Liga Yazz Tea U-19 diikuti 32 tim dari seluruh Jepara dan digelar dengan sistem gugur.
Gelar itu yang pertama buat Kenari Star dalam liga yang digelar Pengcab PSSI dalam tiga tahun terakhir.
’’Kami bangga atas kinerja anak-anak sore ini (kemarin-Red). Kami menjadi juara dalam pertandingan final yang tidak mudah, tetapi berakhir manis,’’ kata Edi Kadarisman, pelatih Kenari Star setelah laga usai.
Kenari Star menerima piala bergilir Liga Yazz Tea U-19 yang diserahkan oleh Ketua KONI Jepara Ali Irfan Mukhtar. Hadir pula Direktur Utama CV Jeparaz Tirta Mulia, Samsul Arifin, selaku sponsor.
Kemenangan Kenari Star ditentukan melalui adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2 pada waktu normal. Kenari Star unggul 2-0 lebih dulu di babak pertama melalui gol yang diborong oleh M Farikhin menit 11 dan 19 dengan cara hampir sama.
Mendominasi Dua gol itu lahir setelah Farikhin melewati dua bek lawan, lalu dari luar kotak penalti dan melepas tembakan lambung melewati kiper
Ababiel, Johan Sidik. Farikhin nyaris mencetak gol ketiga ketika tendangannya diblok pemain belakang Ababiel, Rizalul Mahbubi, dengan tangan.
Kenari Star memperoleh hadiah penalti, namun gagal diselesaikan Bukhori yang menjadi eksekutor. Tendangannya ditepis Johan Sidik.
Tim juara yang meraih kemenangan pada semua pertandingan sepanjang liga digelar mendominasi permainan babak pertama. Pada babak kedua, Ababiel mengambil alih kendali.
Mereka menekan lewat lini tengah.
Pada menit 49 Ababiel memperkecil ketinggalan melalui M Kholik. Mereka menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui tandukan Untung Setyo. Kedua tim tak menambah gol hingga waktu normal usai.
Pemenang langsung ditentukan lewat adu penalti. Tiga algojo Kenari Star sukses, sedangkan kubu Ababiel dari empat tembakan hanya satu yang berbuah gol.
Tahun lalu, ketika liga itu mempertandingkan usia di bawah 17 tahun, Ababiel meraih juara setelah di final mengalahkan Kenari Star, juga lewat adu penalti. Liga Yazz Tea U-19 diikuti 32 tim dari seluruh Jepara dan digelar dengan sistem gugur.
Langganan:
Postingan (Atom)