Selasa, 05 Juli 2011

Liga Jepara Divisi 3 Siap Diputar

Sebanyak 38 tim Divisi III di bawah naungan Persijap akan berkompetisi mulai hari ini di Stadion Kamal Djunaidi. Selama lebih kurang sebulan mereka bersaing menjadi yang terbaik. Kompetisi itu digelar rutin tiap tahun, dan sudah dua musim ini pemain yang boleh tampil maksimal berusia 21 tahun dan penduduk Jepara.

Ketua Penyelenggara Kompetisi Divisi III Tafrichan mengatakan, kompetisi ini digelar sebagai rentetan dari kompetisi yang baru saja berakhir, Liga Yazz Tea U-19 yang diikuti 32 tim dari seluruh Jepara.

”Jika Liga U-19 muara jangka pendeknya untuk pembentukan tim Porprov, maka Divisi III dengan usia maksimal 21 tahun ini di antaranya untuk membina sekaligus menyeleksi bibit-bibit muda Persijap,” kata Tafrichan, kemarin.

Kompetisi itu akan dibuka hari ini pukul 14.00 di Kamal Djunaidi oleh Ketua Pengcab PSSI Jepara Ahmad Marzuki, dan dihadiri perwakikan dari 38 tim. Kompetisi itu akan rampung pada akhir Juli, dan laga finalnya akan digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini.

Tafrichan menjelaskan, pihak penyelenggara menyeleksi dengan ketat persyaratan pemain yang akan tampil, terutama masalah usia dan harus penduduk Jepara. Itu karena muara dari kompetisi itu untuk pembinaan pemain-pemain lokal.

”Kami sudah melakukan screening secara ketat, dan persoalan-persoalan yang timbul bisa teratasi. Jika terbukti ada pemain yang di luar persyaratan yang ditentukan, maka sanksinya tim terkait bisa didiskualifikasi atau didegradasi” tegasnya. Setelah tim Divisi III, rencananya juga akan digelar kompetisi Divisi II dan Divisi I usai Lebaran nanti.

Senin, 04 Juli 2011

Kenari Star FC Juara Divisi 1

Tim Kenari Star Purwogondo menjuarai Liga Yazz Tea U-19, setelah di partai final menang adu penalti 3-1 atas juara bertahan Ababiel Demangan di Stadion Gelora Bumi Kartini, Sabtu sore (2/7).

Gelar itu yang pertama buat Kenari Star dalam liga yang digelar Pengcab PSSI dalam tiga tahun terakhir.

’’Kami bangga atas kinerja anak-anak sore ini (kemarin-Red). Kami menjadi juara dalam pertandingan final yang tidak mudah, tetapi berakhir manis,’’ kata Edi Kadarisman, pelatih Kenari Star setelah laga usai.

Kenari Star menerima piala bergilir Liga Yazz Tea U-19 yang diserahkan oleh Ketua KONI Jepara Ali Irfan Mukhtar. Hadir pula Direktur Utama CV Jeparaz Tirta Mulia, Samsul Arifin, selaku sponsor.

Kemenangan Kenari Star ditentukan melalui adu penalti setelah kedua tim bermain imbang 2-2 pada waktu normal. Kenari Star unggul 2-0 lebih dulu di babak pertama melalui gol yang diborong oleh M Farikhin menit 11 dan 19 dengan cara hampir sama.

Mendominasi Dua gol itu lahir setelah Farikhin melewati dua bek lawan, lalu dari luar kotak penalti dan melepas tembakan lambung melewati kiper
Ababiel, Johan Sidik. Farikhin nyaris mencetak gol ketiga ketika tendangannya diblok pemain belakang Ababiel, Rizalul Mahbubi, dengan tangan.

Kenari Star memperoleh hadiah penalti, namun gagal diselesaikan Bukhori yang menjadi eksekutor. Tendangannya ditepis Johan Sidik.

Tim juara yang meraih kemenangan pada semua pertandingan sepanjang liga digelar mendominasi permainan babak pertama. Pada babak kedua, Ababiel mengambil alih kendali.

Mereka menekan lewat lini tengah.

Pada menit 49 Ababiel memperkecil ketinggalan melalui M Kholik. Mereka menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui tandukan Untung Setyo. Kedua tim tak menambah gol hingga waktu normal usai.

Pemenang langsung ditentukan lewat adu penalti. Tiga algojo Kenari Star sukses, sedangkan kubu Ababiel dari empat tembakan hanya satu yang berbuah gol.

Tahun lalu, ketika liga itu mempertandingkan usia di bawah 17 tahun, Ababiel meraih juara setelah di final mengalahkan Kenari Star, juga lewat adu penalti. Liga Yazz Tea U-19 diikuti 32 tim dari seluruh Jepara dan digelar dengan sistem gugur.

Rabu, 29 Juni 2011

Liga Jepara Harus Tetap Hidup

Persijap Jepara sudah resmi berhenti berkompetisi di Indonesia Super League (ISL) musim 2010/2011 sejak 19 Juni. Tim Laskar Kalinyamat bermain imbang tanpa gol menghadapi tuan rumah Persiba Balikpapan di laga terakhir.

Fans Tim Kota Ukir kini hanya bisa menunggu kiprah tim kebanggannya musim depan. Namun di tengah berhentinya Persijap berkompetisi, kini kompetisi sepak bola lokal akan hadir silih berganti.

Pengcab PSSI Jepara sudah merencanakan untuk menggulirkan kembali kompetisi lokal, yang melibatkan lebih dari 40 tim dai Divisi III, Divisi II dan Divisi I.

“Rencananya kami akan lebih dulu menggelar kompetisi Divisi III, dan terakhir Divisi I. Rencananya semuanya selesai pada akhir Jul. Kompetisi lokal harus hidup,“ kata Tafrichan, ketua panitia penyelenggara kompetisi lokal, barubaru ini.

Kompetisi itu akan dimulai pada awal Juli nanti, dan semua tim disyaratkan menurunkan pemain-pemain di bawah usia 21 tahun. “Kompetisi ini murni untuk menemukan bakat baru dan diran cang untuk pembinaan,“ ujar Tafrichan.

Tanpa APBD
Fadkurrozi, direktur kompetisi lokal Pengcab PSSI Jepara mengatakan, Persijap akan menghadapi fase berkompetisi tanpa APBD. Itu artinya semua kebutuhan klub dipenuhi secara mandiri. “Salah satu kemandirian klub itu mampu menelurkan pemain-pemain muda dalam area binaannya. Pemain yang bagus dan muncul dalam kompetisi lokal ini mesti dibina, karena mereka adalah bagian dari masa depan Persijap“ ujarnya.

Sementara itu untuk usia lebih muda, saat ini juga mulai digelar Liga U-19 yang khusus mempertandingkan 32 tim yang diperkuat para pemain usia di bawah 19 tahun.

Pengurus Pengcab PSSI Edy Basuki Wihandono mengatakan, dalam jangka pendek, hasil Liga U-19 ini untuk mempersiapkan diri dalam arena Porprov 2012.

Jepara tahun lalu untuk kali pertama manyabet medali emas cabang sepak bola di Porprov Solo. Liga U-19 sudah dimulai Minggu lalu dan akan berakhir 2 Juli mendatang